BINTAN, batamtv.com- Pengurus KONI Kabupaten Bintan menyayangkan terjadinya penurunan jumlah anggaran yang disiapkan oleh Pemkab Karimun yang jumlahnya makin menurun. Padahal, sebelum jumlah cabor jumlahnya menjadi banyak, anggaran yang disiapkan untuk pembinaan mencapai Rp2 miliar. Tapi saat ini, jumlah anggaran yang disiapkan hanya berkisaran Rp500 ratus jutaan saja.
Hal ini terungkap saat KONI Kabupaten Bintan menggelar Rakerkab KONI Bintan di Hotel Badra Kabupaten Bintan, Minggu (4 Juni 2023). Acara dihadiri Ketua Umum KONI Kepri, Usep RS.
Acara dihadiri juga Pengurus KONI Kabupaten Bintan, para pengurus cabang olah raga (cabor) seluruh Kabupaten Bintan . Pada saat pelaksanaan Rakerkab KONI Bintan, sejumlah pengurus memberikan masukan kepada KONI Bintan, untuk meningkatkan prestasi ke depan.
Masukan itu antara lain sisi pendanaan atau anggaran disampaikan Daeng M Yatir salah satu pengurus KONI Bintan.
Beberapa tahun lalu, KONI Bintan sempat dianggarkan dana mencapai Rp2 miliar, untuk membantu pembinaan prestasi cabor. Namun kala itu, jumlah cabor masih sedikit. Lalu alokasi anggaran untuk KONI Bintan berkurang menjadi sekitar Rp1,3 miliar bahkan mencapai di bawah Rp 1 miliar.
Dalam kondisi jumlah cabor mulai bertambah. Tahun 2022, KONI dialokasikan dana cukup besar, untuk penyelenggaraan Porprov Kepri, sekaligus persiapan kontingen untuk mengikuti Porprov tersebut. Namun di Tahun 2023 ini, alokasi anggaran untuk KONI Bintan berkisar Rp0,5 miliar.
“Kalau anggaran Rp500 jutaan, itu hanya untuk administrasi dan kegiatan rutin KONI saja. Tak bisa untuk pembinaan cabor. Itu sama dengan penghinaan tanda petik,” ucap Daeng M Yatir salah satu pengurus KONI Bintan.
“Kita berharap, Pemkab Bintan melalui Dispora usulkan yang real lah. Kalau dana APBD tak cukup, panggil semua perusahaan. Jadikan mereka bapak angkat untuk mengayomi cabor-cabor. Itu jangan omongan saja. Tapi direalisasikan,” tambahnya.
Dari hasil rembuk KONI Bintan dengan pengurus 32 dari 35 cabor, tahun 2023 ini, bantuan untuk cabor dibagi rata. Cabor yang belum clear laporannya, tidak diberikan bantuan.
Selain itu, sejumlah pengurus cabor juga berharap agar program bantuan CSR dari perusahaan untuk olahraga diwujudkan. Atau, pembinaan cabor dijalankan dengan sistem “bapak angkat” dari pihak perusahaan.
Editor : Oktarian
Reporter : Dwi Susilo