TANJUNGPINANG, Batamtv.com – Calon Gubernur Kepri nomor urut 1 Ansar Ahmad memaparkan sejumlah pembangunan di bidang kesehatan dalam periode pertama memimpin Kepulauan Riau pada kampanye dialogis di dua lokasi di Tanjungpinang, Rabu (16/10) Petang.
Kepada warga yang hadir Ansar memberikan pemahaman bahwa pembangunan itu bukan hanya berupa fisik, namun dalam berbagai sektor. Yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, penyediaan lapangan kerja, pengadaan infrastruktur dasar, termasuk pula ketersediaan pangan dan energi.
“Pembangunan infrastruktur memang penting. Tapi tentu tidak bisa hanya mengedepankan pembangunan fisik lalu mengenyampingkan sektor lain,” kata Ansar.
Pembangunan oleh Pemerintah Provinsi dikatakan Ansar tidak hanya berfokus pada satu titik, satu kabupaten/kota saja.
“Saya bisa saja, misalnya, menjadikan Kota Tanjungpinang jauh lebih wah dari yang ada sekarang. Tapi bagaimana dengan kabupaten/kota lain. Dengan anggaran yang terbatas, selama ini kita berupaya melaksanakan pembangunan yang merata, adil di seluruh kabupaten/kota,” papar Ansar.
Selain itu ia juga menyebut bagaimana menghadirkan pembangunan yang dapat langsung dirasakan masyarakat.
“Misalnya kita lebih memilih membangun rumah singgah di Jakarta dan Kota Batam dibanding membangun hotel atau bangunan untuk pejabat. Itu tidak lain karena untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” timpalnya.
Ia lalu memberikan contoh lain, berupa pembangunan sektor kesehatan lainnya, yakni berupa peningkatan layanan kesehatan di rumah sakit. Di RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, masyarakat yang akan berobat tidak harus mengantre lagi karena telah dibangun sistem informasi pendaftaran. Demikian saat mengambil atau membeli obat.
Kemudian di RSUP RAT juga kini telah melayani dua operasi besar berupa operasi bedah jantung terbuka bypass dan operasi neurointervensi yang menjadikan penyitas stroke tidak lagi harus berobat ke rumah sakit di luar Kepulauan Riau.
Ini belum lagi pembangunan sektor di bidang lainnya, seperti peningkatan layanan perhubungan yang memperpendak rentang kendali. Lalu pemberian SPPP gratis, pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan, peningkatan layanan ketenagalistrikan, peningkatan keterampilan bagi generasi muda melalui BLK, penempatan dai hinterland sebagai upaya peningkatan mental masyarakat.
“Jadi kembali saya tekankan jika pembangunan itu bukan hanya fisik yang mungkin nampak wah secara Kasat mata tapi belum tentu dirasakan langsung oleh masyarakat banyak,” tutup Ansar.* (Adv)