132 Orang Tewas dalam Bentrokan Tentara Suriah dan Kelompok HTS

0
Tentara Suriah berbaris di alun-alun Saadallah al-Jabiri saat peringatan satu tahun direbutnya Aleppo, 21 Desember 2017.(Foto: George Ourfalian / AFP)

Damaskus,batamtv.com,- Bentrokan antara tentara dan kelompok ekstrem menewaskan 132 orang di Suriah pada Kamis (28/11/2024). Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutu melancarkan serangan mendadak terhadap tentara Suriah di Provinsi utara Aleppo pada Rabu.

Jumlah korban dalam pertempuran yang berlangsung selama 24 jam terakhir telah meningkat menjadi 132 orang, termasuk 65 anggota HTS, 18 dari faksi-faksi sekutu dan 49 anggota pasukan rezim,” kata Pemantau.

Diketahui, HTS yang dipimpin oleh bekas cabang Al-Qaeda di Suriah, menguasai sebagian besar wilayah barat laut Idlib dan sebagian kecil provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia. Seorang koresponden AFP melaporkan bentrokan hebat yang tak henti-hentinya di sebelah timur kota Idlib sejak Rabu pagi, termasuk serangan udara.

Sebuah pernyataan militer yang dimuat oleh kantor berita negara SANA mengatakan, organisasi bersenjata yang tergabung dalam ‘front teroris Nusra’ yang hadir di provinsi Aleppo dan Idlib melancarkan serangan besar-besaran dan bertubi-tubi pada Rabu pagi.

“Serangan dengan senjata sedang dan berat menargetkan desa-desa dan kota-kota yang aman dan lokasi militer kami di wilayah tersebut,” terangnya.

Militer bekerja sama dengan pasukan sahabat menghadapi serangan yang masih berlangsung dan menimbulkan kerugian besar pada kelompok-kelompok bersenjata, kata pernyataan militer, tanpa melaporkan kerugian militer. Pengamat mengatakan, HTS berhasil maju di Provinsi Idlib, menguasai Dadikh, Kafr Batikh, dan Sheikh Ali setelah bentrokan hebat dengan pasukan rezim dengan perlindungan udara Rusia.

“Desa-desa tersebut memiliki kepentingan strategis karena kedekatannya dengan jalan raya internasional M5,” kata pemantau tersebut.

Selain itu, faksi-faksi yang telah menguasai dua lokasi lainnya, berusaha memotong jalan raya internasional Aleppo-Damaskus. Pengamat juga mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia mengintensifkan serangan udara, menargetkan sekitar Sarmin dan daerah lain di provinsi Idlib, di samping penembakan artileri berat dan tembakan roket.

Diketahui, konflik Suriah pecah setelah Presiden Bashar al-Assad menekan protes antipemerintah pada 2011, dan berubah menjadi konflik kompleks yang melibatkan tentara asing dan kelompok ekstrem.

Wilayah Idlib menjadi sasaran gencatan senjata, namun berulang kali dilanggar. Akan tetapi sebagian besar masih dipatuhi yang ditengahi oleh Turkiye dan sekutu Damaskus yakni Rusia, setelah serangan pemerintah Suriah pada Maret 2020.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Sumber                 : Kompas.com