Presiden Yoon Suk Yeol Hadapi Ancaman Penangkapan, Tegaskan Akan Berjuang Sampai Akhir

0
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol saat berpidato di rumah dinasnya di Seoul, Sabtu (14/12/2024). Yoon mengatakan, akan mengundurkan diri setelah parlemen mencopotnya dari jabatan.(Foto : Kantor Kepresidenan Korea/ AFP)

Seoul,batamtv.com, – Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, menghadapi ancaman penangkapan setelah pengadilan menyetujui surat perintah atas dugaan pemberontakan terkait penerapan darurat militer singkat pada 3 Desember 2024. Dalam surat kepada pendukungnya, Yoon bersumpah akan berjuang sampai akhir untuk melindungi negaranya.

“Saya menyaksikan kerja keras kalian dan bertekad melindungi negara ini bersama Anda,” tulis Yoon dalam surat yang dibagikan oleh penasihat hukumnya, Seok Dong-hyeon.

Dilansir Reuters, surat ini memicu reaksi keras dari oposisi Demokrat, yang sebelumnya memimpin pemakzulan Yoon di parlemen. Mereka menyebut tindakan Yoon sebagai upaya menghasut konflik. “Setelah upaya pemberontakan, ia kini menggerakkan pendukungnya untuk bentrokan ekstrem,” ujar Jo Seoung-lae, juru bicara partai.

Lansia dan Bonus Demografi Kedua Artikel Kompas.id Surat perintah penangkapan ini menjadikan Yoon presiden petahana pertama Korea Selatan yang menghadapi ancaman penahanan. Kantor Penyelidikan Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) memiliki waktu hingga 6 Januari untuk melaksanakan surat perintah ini. Namun, upaya ini menghadapi hambatan, termasuk dinas keamanan presiden yang memblokir penggeledahan kantor dan kediaman resmi Yoon.

Sementara itu, persidangan Yoon atas pemakzulan masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi, dengan sidang berikutnya dijadwalkan pada Jumat (3/1/2024). Jika pengadilan menguatkan pemakzulan, Yoon akan dicopot dari jabatannya, dan pemilu presiden baru harus digelar dalam waktu 60 hari.

Yoon Kab-keun, pengacara Yoon Suk Yeol, menyebut surat perintah penangkapan ini ilegal, mengeklaim bahwa CIO tidak memiliki kewenangan untuk mengajukannya berdasarkan hukum Korea Selatan. Tuduhan terhadap Yoon terkait penerapan darurat militer yang diduga diusulkan oleh seorang mantan menteri pertahanan, yang kini menghadapi dakwaan pemberontakan.

Beberapa pejabat militer lainnya juga telah didakwa atas keterlibatan mereka. Baca juga: Korsel Sebut Ukraina Tangkap Tentara Korea Utara yang Terluka Situasi ini menempatkan Korea Selatan dalam krisis politik yang mendalam, dengan para pendukung Yoon dan oposisi terus bersitegang di tengah ketidakpastian masa depan negara.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Sumber                 : Kompas.com