WHO Kembali Mendesak China Buka Data Asal-Usul Covid-19

0
Seorang petugas kebersihan memakai masker berjalan di depan papan bergambar kartun tenaga kesehatan yang memerangi Covid-19 dengan kalimat Jangan Lengah, di Beijing, China, Kamis (14/10/2021).(Foto : Andy Wong/AP Photo)

Jenewa,batamtv.com, – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mendesak China untuk berbagi data terkait asal-usul Covid-19, menyoroti kebutuhan mendesak untuk transparansi dan kerja sama guna mencegah pandemi di masa depan.

“Kami terus meminta China untuk berbagi data dan akses sehingga kami dapat memahami asal-usul Covid-19. Ini adalah keharusan moral dan ilmiah,” kata WHO dalam pernyataan yang dirilis tepat lima tahun setelah otoritas kesehatan Wuhan pertama kali melaporkan kasus pneumonia misterius.

Covid-19 telah menewaskan lebih dari tujuh juta orang, melumpuhkan sistem kesehatan, dan menghancurkan perekonomian global.

Dilansir Reuters, dalam pernyataannya, WHO juga menyerukan penghormatan terhadap jutaan nyawa yang hilang, apresiasi terhadap tenaga kesehatan, dan komitmen untuk belajar dari pandemi ini guna membangun masa depan yang lebih sehat.

WHO menegaskan bahwa tanpa transparansi, berbagi data, dan kerja sama antarnegara, dunia tidak dapat mempersiapkan diri menghadapi epidemi berikutnya.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan dunia telah belajar banyak dari pandemi ini, tetapi masih menghadapi kelemahan dan kerentanan yang sama seperti lima tahun lalu.

“Jika pandemi berikutnya tiba hari ini, kita masih belum sepenuhnya siap,” kata Tedros. Pada Desember 2021, negara-negara anggota WHO sepakat untuk merumuskan perjanjian pandemi yang bertujuan meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi.

Namun, meskipun sebagian besar poin telah disepakati, negosiasi masih terhambat pada isu utama, yaitu kewajiban berbagi patogen baru dan pembagian manfaat dari pengembangannya, seperti vaksin. Batas waktu untuk menyelesaikan perjanjian ini adalah Mei 2025, tetapi garis patahan utama tetap antara negara-negara maju dengan industri farmasi besar dan negara-negara berkembang yang khawatir akan ditinggalkan saat pandemi berikutnya tiba.

WHO berharap momentum peringatan lima tahun ini mendorong negara-negara, terutama China, untuk lebih transparan. “Tanpa tindakan nyata, kita hanya mengulang sejarah, membiarkan dunia tetap rentan terhadap pandemi di masa depan,” tegas WHO.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Sumber                 : Kompas.com