Oleh : Nisya Marcellin Sarumah (Mahasiswa STISIPOL Raja Haji)
Indonesia pada saat ini memiliki tantangan besar terutama di masa yang akan datang, di mana jumlah penduduk usia muda atau generasi millennial akan berlimpah, generasi millennial akan mendominasi negara Indonesia.
Generasi millennial merupakan potensi besar karena mereka memiliki produktifitas yang tinggi dalam membangun peradaban Indonesia. Generasi millennial memiliki posisi yang sangat strategis sehingga generasi millennial menjadi perhatian publik salah satunya adalah partisipasi generasi millennial pada pemilu mendatang yaitu 2024.
Menghadapi pemilu tersebut generasi millennial harus memiliki strategi karena generasi ini merupakan tombak masa depan bangsa Indonesia. Generasi millennial juga menjadi kunci dari setiap calon legislatif maupun presiden.
Mereka juga akan berlomba- lomba dalam mengambil suara millennial, oleh karena itu sebagai generasi millennial harus lebih kritis dan cerdas dalam mengambil sebuah keputusan politik sebab masa depan bangsa kita juga ada di tangan generasi millennial.
Pada tahun 2024 mendatang masyarakat Indonesia akan dihadapkan dengan tahun-tahun politik, di mana terdapat dua pemilihan umum yaitu pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan secara serentak dan bersama-sama.
Karena jumlah generasi millennial yang cukup banyak diharapkan generasi millennial tidak hanya menjadi pemilih saja, tetapi juga berpartisipasi dalam pencalonan legislatif yang diharapkan dapat membawa kepentingan generasi millennial itu sendiri.
Meskipun tidak terlibat dalam pencalonan setidaknya generasi millennial tidak apatis dalam hal-hal yang berhubungan dengan dunia politik. Pada pemilu 2024 diharapkan menjadi momentum dalam pendewasaan dan pengalaman politik bagi generasi millennial serta dapat menjadi awal keterlibatan generasi millennial untuk aktif dalam ranah politik.
Generasi millennial juga dapat berpartisipasi melakukan pencerdasan politik melalui media sosial, sehingga pada tahun pemilu tahun 2024 tidak terulang seperti pemilu di tahun 2019 yang selalu menyajikan konten yang cenderung mengandung banyak hujatan yang mengarah pada ujaran kebencian, kasus korupsi dari oknum politisi, serta hoax yang seakan menjadi berita yang biasa dan menyebabkan masyarakat sulit mengidentifikasi mana berita yang sebenarnya fakta.
Sebagai generasi yang lebih banyak faham dan melek dengan teknologi diharapkan generasi millennial dapat membersihkan ruang-ruang media sosial menjadi lebih demokratis dan bersih pada tahun 2024 mendatang. Melalui peran tersebut generasi millennial mampu membawa semangat perubahan dan pembenahan system politik bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan demokratis.
Melihat peran millennial pada tahun 2024 mendatang dapat terlihat dari persiapan generasi millennial pada saat ini yaitu sering kita temukan bahwa banyak generasi millennial yang mulai ikut berpartisipasi dalam kancah politik, dalam hal ini generasi millennial mulai muncul ke ranah publik mulai dari berpartisipasi dalam partai politik hingga mengkritisi kebijakan-kebijakan politik pada saat ini.
Beberapa hal tersebut diharapkan partisipasi generasi millennial pada pemilu 2024 meningkat seperti muncul sebagai calon legislatif dan bahkan menjadi juru kampanye (jurkam) dari pasangan calon presiden yang mereka usung.
Dengan partisipasi generasi millennial tersebut maka mereka dapat membawa kepentingan kawula muda, tetapi dalam hal ini jangan sampai peran kita justru ditunggangi oleh kepentingan politik yang mengatasnamakan kaum millennial oleh oknum-oknum politik dan generasi millennial juga harus lebih kritis lagi apakah para senior partai-partai serius memberikan ruang bagi kaum millennial untuk tampil dan kemudian melakukan transformasi perubahan atau hanya menjadi lumbung suara mereka.
Pada tahun 2024 tersebut tentu akan menjadi tahun pembuktian bahwa generasi millennial dapat membawa perubahan untuk masa depan yang cerah di seluruh wilayah Indonesia, tentu pada tahun tersebut generasi millennial jangan hanya menjadi lumbung suara bagi salah satu calon tetapi juga menjadi aktor yang terlibat aktif dalam mewarnai perubahan dan perbaikan system politik di Indonesia.
Era revolusi industry 4.0 dan dunia teknologi tidak dapat dihindarkan dari kebutuhan dunia politik sehingga hal tersebut dapat menjadi peran penting dalam perjalanan politik generasi millennial, di mana generasi millennial akan memiliki ruang yang sangat luas di bidang politik, melalui penggunaan teknologi tersebut generasi millennial dapat melakukan pencerdasan, pendidikan, dan kampanye politik lebih leluasa.
Perlu diperhatikan juga bahwa perkembangan politik Indonesia pada saat ini akan memunculkan banyak hambatan dan juga tantangan, di mana dapat kita lihat bahwa politik kita diwarnai dengan beberapa hal yang negatif seperti maraknya hoax, ujaran kebencian, kurangnya edukasi yang baik, serta mencuatnya politik identitas yang sangat berbahaya bagi kebhinnekaan bangsa Indonesia sehingga hal tersebut menjadi tantangan generasi millennial.
Tantangan tersebut harus disikapi dengan bijaksana dan santun sehingga hal ini tidak terjadi di masa yang akan datang, di sisi lain generasi millennial harus membantu dalam penanaman etika terkait persatuan dan kesatuan karena pada dasarnya kebhinnekaan merupakan kekuatan yang penting dan luar biasa bagi masa depan bangsa kita dan generasi millennial sebagai generasi penerus harus menjaga hal tersebut.
Jika mengutip perkataan dari Soekarno yaitu Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Dari kalimat Soekarno tersebut merupakan gambaran dari peran penting anak muda atau millennial dalam sebuah perubahan bangsa Indonesia, tentu saja untuk mengguncangkan dunia perlu para millennial yang berpikiran progresif dan membawa kepentingan bangsa Indonesia, sehingga dengan partisipasi anak muda atau millennial dengan berlandaskan energi, kreativitas, dan pemikiran yang matang maka akan sangat mungkin bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Oleh karena itu generasi millennial perlu mempersiapkan banyak hal untuk melanjutkan perjalanan bangsa Indonesia.
editor: oktarian