Penulis : Suyono Saeran
Ketika dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 25 Februari 2021, H. Ansar Ahmad SE MM dan Hj Marlin Agustina menyadari memimpin Kepulauan Riau yang terdiri dari 2048 pulau yang tersebar di tujuh kabupaten dan kota, bukanlah persoalan yang mudah. Rentang kendali yang jauh antar wilayah dan hanya ditopang dengan APBD yang tidak begitu besar, memerlukan kerja keras yang konsisten, semangat yang tidak pernah surut serta kecerdasan dalam menyusun program serta perencanaan.
Semua dilakukan agar ekspektasi masyarakat terpenuhi. Mimpi di setiap lintas generasi terealisasi dan harapan terwujud bagi setiap asa di seluruh negeri.
Tapi mewujudkan mimpi dan harapan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak rintangan membentang, penghalang begitu banyak menghadang dan persoalan timbul seperti susul menyusul.
Tahun 2020 sejarah mencatat, pandemi Covid 19 mewabah di seluruh daerah di tanah air tidak terkecuali Kepulauan Riau. Banyak korban berjatuhan. Tidak hanya korban jiwa, pandemi memukul seluruh sektor kehidupan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi anjlok di angka minus, pengangguran meningkat drastis seiring banyaknya usaha yang tutup serta prosentase angka kemiskinan yang naik tajam.
Ketika eskalasi persoalan kian memuncak, kolaborasi seluruh elemen masyarakat menjadi pilihan agar Kepulauan Riau bisa segera terbebas dari Covid 19. Vaksinasi terus digalakkan agar masyarakat sehat dan ancaman krisis ekonomi bisa terhindarkan.
Bukti kerja itu begitu nyata setelah Kepulauan Riau dinobatkan menjadi daerah terbaik dalam penanganan Covid 19 untuk wilayah Indonesia bagian barat. Seiring dengan itu, semangat masyarakat terus ditumbuhkan dengan berbagai program bantuan. Kebijakan APBD pro rakyat diterapkan. Investasi dan dunia usaha diberikan berbagai kemudahan. Agar tenaga kerja terserap dan terus berkurang angka pengangguran.
Pelan namun pasti Kepulauan Riau akhirnya bangkit dari keterpurukan. Pertumbuhan ekonomi naik cukup tinggi. Investasi tumbuh dan dunia usaha terus berkembang. Berbagai pembangunan infrastruktur dijalankan di seluruh daerah agar senyum masyarakat kian merekah.
Kebijakan di bidang pendidikan disusun dengan memperbesar beasiswa dan bantuan agar anak-anak sekolah dan mahasiswa riang gembira pada program merdeka belajar. Program kesehatan masyarakat juga tidak luput dari perhatian. Program bantuan Jamkesda ditambah di setiap tahunnya. Rumah singgah dibangun di Batam dan Jakarta agar masyarakat kurang mampu bisa memperoleh tempat tinggal gratis selama mendampingi keluarganya memperoleh pengobatan.
Rumah-rumah suku laut dan masyarakat kurang mampu dibedah agar mempunyai tempat tinggal yang layak. UMKM diberikan pinjaman modal tanpa bunga agar bisa eksis, tumbuh dan naik kelas. Ruang-ruang publik dibenahi, tempat-tempat bersejarah direvitalisasi agar kian hari kian bertambah destinasi yang menarik dan penuh dengan daya tarik.
Kini masyarakat mulai tersenyum. Tidak hanya di kota, mereka yang tinggal di desa, di lembah, di pulau-pulau kecil, di ujung tanjung dan pinggiran hutan bisa merasakan apa arti sebuah keberhasilan pembangunan. Keuletan dan dedikasi telah diberikan Gubernur Ansar Ahmad untuk Kepri yang kita cintai. Sehingga wajar kalau berbagai penghargaan telah diterima dan diberikan.
Kini Kepulauan Riau telah tumbuh melebihi ekspektasi. Apa yang telah dicapai harus diteruskan. Karena kita ingin kebanggaan terus tumbuh pada setiap lintas generasi atas legasi pembangunan yang telah diberi.