Jakarta,batamtv.com, – Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Negara (BPIP) Megawati Soekarnoputri heran kepada para gubernur dan penjabat gubernur yang senangnya bungkam. Megawati menyebut mereka tidak berani berbicara tentang hal yang salah dan yang benar.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan pengarahan dalam acara penyerahan duplikat Bendera Pusaka kepada gubernur seluruh Indonesia di Balai Samudera, Jakarta Utara, Senin (5/8/2024). Megawati mulanya mengungkap arti dari teriakan ‘merdeka’ yang selalu digelorakannya.
“Saya sering kali ketika saya mengatakan ‘merdeka’ saya disebut orang yang katanya begini, apalagi anak-anak muda, bilang kenapa ya sudah merdeka Ibu Mega itu teriak-teriak ‘merdeka’?” kata Megawati dalam sambutannya.
Megawati mengatakan para pejuang kemerdekaan meneriakkan kata ‘merdeka’ saat bertemu. Kemudian akan dibalas dengan kata ‘mati’.
“Waktu itu banyak sekali para pejuang yang memang mereka dengan semangat yang luar biasa selalu mengatakan kalau bertemu yaitu namanya ‘merdeka’ dijawabnya ‘mati’. Sekarang berani apa ndak sekalian seperti itu? Saya kira ndak berani lagi. Untuk ngomong merdeka aja mungkin susah kembali,” tutur Megawati.
Presiden ke-5 RI itu menambahkan para pejuang menjadikan Indonesia sebagai negara merdeka dengan susah payah. Karena itulah Megawati selalu menggelorakan kata ‘merdeka’.
“Makanya saya ajarkan kembali untuk yang namanya perjuangan itu tidak menjadi luntur, dengan demikian kita akan tahu bahwa negara kita ini memang dijadikannya dengan susah payah, oleh sebab itu saya selalu bilang siapa saja saya teriaki ‘merdeka’ lalu dijawab ‘merdeka’,” katanya.
Megawati kemudian menantang para gubernur dan penjabat gubernur yang hadir meneriakkan kata ‘merdeka’. Barulah Megawati menyinggung para gubernur yang hadir senangnya bungkam.
“Mau ndak mengatakan seperti itu? Mau tidak mengatakan seperti itu? Kok takut amat ya? Saya heran lho sekarang yang kalian ini kayak ini senangnya bungkem. Salah atau benar ndak pernah berani ngomong, nah saya ngomong nih,” kata Megawati.
Megawati kemudian meneriakkan kata ‘merdeka’ kepada gubernur yang hadir. Hadirin pun menjawab dengan seruan ‘merdeka’.
“Merdeka!” teriak Megawati.
“Merdeka!” balas para gubernur.
“Merdeka!” kata Megawati.
“Merdeka!” kata para hadirin membalas.
Megawati pun heran dengan para gubernur yang hadir tidak begitu semangat meneriakkan kata ‘merdeka’. Megawati mengulangi lagi.
“Kurang keras ya, lembek. Kan betul ndak, saya udah mikir nih, aduh benar-benar deh, kalau suruh ngomongi ‘merdeka’ aja nggak kuat. Lho saya yang tua, masih tua gini teriak-teriak. Mau coba lagi apa ndak, mau coba lagi apa ndak?” tanya Megawati kepada hadirin.
“Mau…” jawab hadirin.
Megawati kembali menekankan bahwa teriakkan ‘merdeka’ itu untuk menggelorakan kembali bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka.
“Lihat anak-anak itu saya beri mereka semangat supaya kembali menggelorakan bahwa negara kita ini adalah negara yang merdeka, berdaulat dan didapat dari rasa kemerdekaan. Merdeka… merdeka… merdeka…,” katanya.
“Merdeka,” jawab hadirin.
Megawati kemudian menyinggung pejabat saat ini yang terlalu formal. Menurutnya, para elite terlalu merasa nyaman sehingga tidak mau memikirkan apa yang akan terjadi di negara ini.
“Kan bisa kan, lah, soalnya apa heran saya, sekarang mereka pejabat tu terlalu formal saya lihat, kadang-kadang saya sampai aduh kalau saya datang ke depan lagi kan selalu ‘presiden ke-5’ tadi disebutkan, ‘wakil presiden ke-8’ saya sendiri kok lupa saya pernah juga wakil presiden, karena terlalu sekarang itu saya bilang pada senior-senior saya kepada Pak Try Sutrisno, mereka ini sekarang para pejabat, elite-nya terlalu merasa nyaman tidak lagi mau tahu apa yang akan terjadi pada negara ini, itu kenyataan lho saudara-saudara,” pungkasnya.
Penanggungjawab : Oktarian
Editor : Sofyan Atsauri
Sumber : Detik.com