TANJUNGPINANG, batamtv.com – Peringatan Hari Kartini Tahun 2024 diinisiasi TP-PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kepri, dihadiri ribuan ASN dan Non ASN Pemprov Kepri, Pemko Tanjungpinang dan Pemkab Bintan. Peringatan juga dilaksanakan Tabligh Akbar .
Selain dihadiri Gubernur Kepri Ansar Ahmad, acara juga dihadiri Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Watuseke, Forkopimda Kepri atau yang mewakili, Kepala Instansi Vertikal, Tim Verifikator Muri, Pj. Walikota Tanjungpinang Hasan, Pimpinan dan pengurus Organisasi Kewanitaan se-Kepri, Tim Percepatan Pembangunan, Para Kepala OPD Provinsi Kepri
Dalam pelaksanaannya juga dipecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), tak hanya rekor Indonesia, tapi juga rekor dunia, yakni Rekor Sajian Kue Tepung Gomak Terbanyak (2.408 keping, sesuai jumlah pulau yang ada di Provinsi Kepri) yang diserahkan kepada Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar.
Kemudian Rekor Mengenakan Kebaya Labuh oleh Ibu Terbanyak (2.775 orang anggota organisasi kewanitaan se-Kepri) yang diserahkan kepada Ketua DWP Kepri, Nong Rochaiza Adi Prihantara. Piagam dan medali Rekor dianugerahkan langsung oleh Operation Manager MURI Andre Purwandono.
Acara juga diisi dengan tausiah oleh Ustaz Aswan Faisal yang merupakan kakak dari almarhum Ustaz Jefry Al Buqhory. Kemudian diramaikan juga dengan penampilan dua artis KDI, Septi Vhanesa dan Dafi Ahmad.
Dalam sambutannya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi inisiasi TP-PKK, DWP, serta organisasi kewanitaan se-Kepri yang berhasil memecahkan 2 rekor dunia MURI sebagai wujud pelestarian budaya tak benda.
“Ini adalah bagian dari komitmen kita, bahwa sudah lebih dari 100 warisan budaya tak benda di Kepri yang terus kita lestarikan dan kembangkan. Hal ini merupakan jembatan penting antar generasi” ujarnya.
Selanjutnya, peringatan Hari Kartini tingkat Provinsi Kepri diharapkan Gubernur Ansar dapat dijadikan ladang bersyukur, di mana Pemerintah telah menyediakan perangkat-perangkat aturan, mulai dari Undang-undang hingga peraturan daerah tentang bagaimana terus mau optimalkan peran kaum perempuan, perlindungan, dan berbagai upaya pemberdayaan perempuan.
Editor : Oktarian
Reporter : Abdi Perdana