Nelayan Natuna Hilang Kontak di Perairan Meredam

0
Ilustrasi nelayan hilang kontak. (Foto : istimewa)

Natuna,batamtv.com, – Nelayan asal Kecamatan Serasan dilaporkan hilang kontak saat melakukan pelayaran dari Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat menuju Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, pada Minggu (5/1/2025). Hingga kini, upaya pencarian masih terus dilakukan.

Kapolsek Serasan, melalui laporan tertulisnya, menjelaskan bahwa pompong tersebut diketahui membawa dua anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang. Ketiga orang tersebut adalah Agel (18), Nugi Aldi (16), dan Rio (38).

Kronologi Kejadian

Berdasarkan laporan yang diterima Polsek Serasan, pompong tersebut berangkat dari Paloh pada Minggu pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB, pelapor bernama Febri Yunanda (32), seorang nelayan setempat, menginformasikan bahwa pompong tersebut mengalami hilang kontak di perairan Meredam, sekitar 30 mil dari Serasan.

Dugaan awal menyebutkan bahwa pompong mengalami kerusakan mesin di tengah perjalanan. Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian masih berlangsung.

Kapolsek Serasan menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai langkah koordinasi untuk melakukan pencarian.

“Kami telah berkoordinasi dengan Unit SAR Serasan, Koramil Serasan, dan Posal Serasan untuk mengintensifkan pencarian di perairan Meredam,” jelas Kapolsek.

Selain itu, pihak Polsek juga telah meminta keterangan dari pelapor dan melibatkan berbagai unsur, seperti Kanit SAR Serasan, Posal Serasan, Koramil Serasan, dan pemerintah desa setempat.

Identitas Korban

Adapun korban hilang kontak antara lain, Agel (18), penumpang, warga Desa Batu Berian, Kecamatan Serasan. Nugi Aldi (16), ABK, pelajar asal Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur. Rio (38), ABK, nelayan asal Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur.

Kapolsek Serasan menghimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan informasi terkait keberadaan pompong atau korban.

“Kami juga meminta masyarakat nelayan yang melintas di sekitar perairan Meredam agar waspada dan membantu mencari keberadaan pompong tersebut,” tutupnya.

Hingga kini, upaya pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak demi menemukan korban dan pompong dalam keadaan selamat.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Reporter                : Wan Iswandi