Oleh : Amsakar Achmad (Wakil Walikota Batam)
Suasana psikologis setiap orang tidak selalu stabil, terkadang ia mengalami pasang surut sesuai situasi yang dihadapi, ada saatnya kukuh dan konsisten tapi pada saat yang lain bisa saja menjadi labil dan berubah. Kondisi yang demikian itu hampir dihadapi dan terjadi pada setiap orang, begitu juga yang terjadi pada diri saya.
Pertanyaannya kok bisa ? Dan mengapa berubah ? Eit, tunggu dulu, ini bukan soal popularitas atau elektabilitas yang bertendensi politis, tapi ini soal bagaimana tekad, kerja keras dan keyakinan diri. Bahwa tekad, kerja keras dan keyakinan diri adalah jalan pembuka untuk menjadi “bisa” bahkan bisa “luar biasa”.
Pada mulanya saya sangat yakin bahwa Jerman, Prancis dan Argentina, tiga negara yang saya jagokan untuk menjadi champion di piala dunia 2022 ini. Lalu dari tiga negara tersebut, Jerman sudah dari awal angkat koper dan tak mampu melewati babak penyisihan.
Tinggal tersisa dua negara lagi yakni Perancis dan Argentina (jagoan saya) yang masih menyisakan asa untuk menjadi juara. Namun setelah melihat bagaimana dahsyatnya tekad, kerja keras dan keyakinan diri yang diperlihatkan oleh Maroko, tiba-tiba saya mulai melirik dan berharap negara kecil ini muncul membuat catatan sejarah.
Betapa tidak, Maroko berhasil membuka laga di group F dengan menahan Kroasia (0-0), lalu melumat Belgia (2-0) dan memulangkan Kanada (2-1). Dahsyatnya lagi, Singa Atlas berhasil keluar sebagai Juara group.
Kejutan ternyata belum berakhir, karena di babak perdelapan final Maroko kembali mendepak raksasa Eropa, Spanyol dalam perjuangan yang sangat dramatis karena di waktu normal papan skor tetap kacamata, lalu diperpanjangan waktu tetap juga kacamata.
Pertandingan dilanjutkan adu finalti dimana si kiper Yassine Bounou berhasil mengamankan 2 tendangan La Furia Roja dan 1 diantaranya mengenai tiang gawang sehingga Maroko sukses membenamkan Spanyol dengan skor 3-0. Cukup sampai di situ?
Ternyata tidak, karena kejutan berikutnya terjadi lagi di babak perempat final manakala Maroko kembali berhasil membuat Portugal (negara yang juga cukup difavoritkan) untuk angkat koper dan menyebabkan Ronaldo menangis dengan skor 1-0.
Drama yang terjadi atas berbagai realitas di atas menyebabkan saya mulai goyah jangan-jangan Maroko di semifinal nanti akan kembali membuat dunia tersentak dengan mengalahkan Perancis sehingga menyebabkan negara ini berhasil melenggang ke final bertemu dengan Argentina atau Kroasia.
Sekali lagi saya berkeyakinan itu bisa selagi kita masih berada di bawah matahari yang sama. Alasannya dari 5 pertandingan yang telah dilakukan, belum 1 orang pun pemain lawan yang berhasil menjebol gawang Maroko kecuali gol bunuh diri Nayef Aguerd saat melawan Kanada.
Selebihnya, dunia mencatat hal yang spektakuker dari Maroko yakni menjadi negara Afrika pertama yang berhasil melangkah sampai semifinal, dan sang pelatih Walid Regragui merupakan pelatih Afrika pertama yang berhasil mengantarkan negara Afrika masuk semifinal.
Mari kita tunggu episode tentang perjuangan sebuah negara yang tidak diunggulkan, namun tetap rendah hati dan tidak rendah diri.
Akhirnya, hati saya berkata semoga apa yang terjadi di Maroko hendaknya juga terjadi di Merauke.
sumber : facebook
editor: oktarian