Wapres Filipina Ancam Bunuh Presiden Marcos Jr, Sebut Sudah Siapkan Pembunuh

0
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte saat menghadiri kampanye gerakan Filipina Baru di Quirino Grandstand, Manila, 28 Januari 2024.( Foto : Jam Sta Rosa/AFP).

Manila,batamtv.com, – Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Sabtu (23/11/2024) mengejutkan publik dengan ancaman terbuka terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr. Duterte mengeklaim telah menyewa pembunuh untuk menghabisi Marcos, istrinya Liza Araneta, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika dirinya dibunuh.

Ancaman ini diungkapkan dalam konferensi pers penuh emosi, menambah babak baru dalam rivalitas sengit antara dua keluarga politik paling berpengaruh di Filipina. “Saya bilang, jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka,” ujar Duterte dengan nada tegas.

Dilansir Reuters, Kantor Komunikasi Kepresidenan segera mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa ancaman ini akan ditindaklanjuti oleh Komando Keamanan Presiden. “Setiap ancaman terhadap nyawa Presiden harus selalu ditanggapi dengan serius,” kata Sekretaris Eksekutif.

Namun, kantor Duterte belum memberikan tanggapan atas pernyataan ini. Duterte sebelumnya juga melontarkan kritik tajam terhadap Marcos, menyebutnya tidak kompeten dan seorang pembohong. Ketegangan antara Duterte dan Marcos mencerminkan keretakan mendalam yang dimulai sejak Duterte mengundurkan diri dari kabinet pada Juni lalu.

Hubungan mereka, yang sebelumnya solid dalam pemilu 2022, kini semakin memanas setelah anggaran kantor wakil presiden dipotong drastis oleh Ketua DPR Romualdez, sepupu Marcos. Ancaman ini kembali membuka luka lama politik Filipina, termasuk pembunuhan Senator Benigno Aquino pada 1983 yang menandai era represif di bawah Marcos Sr.

Ketegangan politik juga diprediksi akan meningkat menjelang pemilu paruh waktu pada Mei 2025, yang menjadi ujian popularitas Marcos Jr. Duterte, yang sebelumnya mendukung kebijakan perang terhadap narkoba ala ayahnya, kini berselisih dengan Marcos dalam berbagai kebijakan utama, termasuk hubungan luar negeri. Adapun ancaman ini menambah keruh dinamika politik yang semakin panas di Filipina.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Sumber                : Kompas.com