TANJUNGPINANG, batamtv.com – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak istri, anak dan menantunya untuk menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara lebih awal pada Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).
Pukul 07.00 WIB, Gubernur Kepri bersama keluarganya sudah menuju ke TPS 002 Kelurahan Melayu Kota Piring, Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang. TPS 002 tersebut, tak jauh dari kediamannya. Kurang lebih 1 kilometer. 5 menit perjalanan dari rumahnya, sudah sampai di TPS.
Saat tiba di TPS 002, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad bersama Bupati Bintan Roby Kurniawan, tak langsung mencoblos. Begitu juga dengan istri Gubernur Kepri Hj Dewi Kumalasari, serta menantunya Hafizha Rahmadhani.
Sebab, petugas KPPS masih merapikan dinding TPS 002. Bahkan, beberapa petugas masih mengecek dan menyusun surat suara. Surat suara untuk Pilpres, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi Kepulauan Riau dan DPRD Kota Tanjungpinang.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad begitu antusias menggunakan hak pilihnya, pada Pemilu 2024 ini. Tak cuma memilih calon legislatif untuk DPR RI, DPRD Provinsi Kepri dan DPRD Kota Tanjungpinang serta DPD RI. Tapi, juga untuk pasangan presiden dan wakil presiden. Begini harapan Gubernur Kepri untuk hasil Pilpres pada Pemilu 2024 sekarang.
“Mohon maaf, agak lambat sedikit,” kata petugas di TPS 002 Melayu Kota Piring. Hampir setengah jam menunggu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad pun dipanggil untuk menggunakan hak pilihnya.
Lima lembar surat suara diserahkan petugas KPPS kepada Gubernur Kepri H Ansar Ahmad. Gubernur Kepri dengan tersenyum langsung menuju bilik suara. Dia pun mencoblos masing-masing surat suara.
Saat memasukan surat suara ke dalam kotak suara, Gubernur Kepri Ansar Ahmad lebih dahulu memasukan surat suara untuk Pilpres warna abu-abu. Saat ingin memasukan surat suara warna abu-abu itu.
Ansar Ahmad pun mengangkatnya untuk memperlihatkan kepada publik dan wartawan. Kemudian, memasukan ke dalam kotak secara hati-hati dan perlahan, tapi pasti. Bahkan, Ansar Ahmad tersenyum usai memastikan surat suara untuk Pilpres tersebut masuk ke dalam kotak suara.
Editor : Oktarian
Reporter : Dwi Susilo