PT Pelabuhan Kepri dan PT Duta Musafir Teken MoU untuk Memperkuat Wisata Bahari

0
PT Pelabuhan Kepri (Perseroda) selaku pengelola Pelabuhan Sri Kuala Riau (Pelantar II), resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Duta Musafir. (Foto : Dwi Susilo/batamtv.com)

Tanjungpinang,batamtv.com, — PT Pelabuhan Kepri (Perseroda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) selaku pengelola Pelabuhan Sri Kuala Riau (Pelantar II), resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Duta Musafir.

Kerja sama strategis ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan pelayanan wisatawan serta mendorong pengembangan sektor wisata bahari, maritim, budaya, dan ziarah di Kota Tanjungpinang dan Provinsi Kepulauan Riau.

Penandatanganan MoU yang berlangsung di Tanjungpinang dihadiri oleh jajaran direksi kedua perusahaan. Kolaborasi ini menegaskan sinergi antara BUMD daerah dan sektor swasta dalam membangun ekosistem wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Pelabuhan Sri Kuala Riau kini tidak hanya berfungsi sebagai simpul transportasi, tetapi juga tengah bertransformasi menjadi gerbang utama pariwisata bahari dan maritim di Tanjungpinang.

Melalui kerja sama ini, dermaga pelabuhan akan dimanfaatkan sebagai titik keberangkatan wisatawan menuju destinasi unggulan, salah satunya Kelong Pancing Madu Tiga, yang dikenal sebagai ikon wisata bahari dan memancing.

Pelayanan wisatawan menuju Kelong Madu Tiga telah dimulai, memberikan pengalaman perjalanan laut yang aman dan nyaman. Kehadiran layanan ini diharapkan memperkuat daya tarik Tanjungpinang sebagai destinasi wisata bahari yang menggabungkan pesona laut, budaya maritim, dan keramahan masyarakat pesisir.

“Kami ingin menjadikan Pelabuhan Sri Kuala Riau sebagai pintu gerbang wisata bahari dan maritim Kepri. Melalui kerja sama dengan PT Duta Musafir, kami optimistis pelayanan bagi wisatawan akan semakin meningkat, sekaligus memperkuat citra Tanjungpinang sebagai pusat wisata maritim dan bahari di Indonesia,” ujar Capt. Awaluddin, M.Mar, Direktur Utama PT Pelabuhan Kepri (Perseroda).

Selain wisata bahari, kerja sama ini juga mendukung wisata budaya dan ziarah yang menjadi daya tarik khas Tanjungpinang. Kota ini dikenal sebagai pusat sejarah dan budaya Melayu dengan berbagai destinasi, seperti Pulau Penyengat, yang sarat nilai sejarah dan religi. Dengan peningkatan fasilitas pelabuhan dan dukungan transportasi, wisatawan kini lebih mudah mengakses destinasi budaya dan spiritual tersebut.

“Wisata bahari akan kami padukan dengan wisata budaya dan ziarah. Dengan dukungan UMKM lokal yang menyediakan kuliner khas dan cenderamata, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman lengkap — dari keindahan laut hingga kekayaan tradisi dan spiritualitas Tanjungpinang,”
kata, Direktur PT Duta Musafir.

Pada tahap berikutnya, kedua perusahaan akan mengembangkan pusat kuliner dan sentra UMKM di kawasan pelabuhan. Langkah ini bertujuan menyediakan kuliner khas pesisir dan produk lokal bagi wisatawan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

Dengan demikian, kerja sama ini tak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Kolaborasi antara PT Pelabuhan Kepri dan PT Duta Musafir merupakan bagian dari visi besar menjadikan Tanjungpinang sebagai destinasi wisata terpadu yang menggabungkan keindahan bahari, kekuatan maritim, kekayaan budaya, dan potensi wisata ziarah.

Dengan dukungan berbagai pihak, Tanjungpinang diharapkan semakin diperhitungkan di tingkat nasional maupun internasional sebagai kota wisata maritim berbasis budaya Melayu.

PT Pelabuhan Kepri merupakan BUMD Provinsi Kepulauan Riau yang bergerak di bidang kepelabuhanan. Perusahaan ini berkomitmen mendukung konektivitas, kelancaran logistik, dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui inovasi layanan pelabuhan yang juga mendukung sektor wisata.

PT Duta Musafir adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi laut dan wisata bahari. Perusahaan ini berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan serta mendukung pengembangan wisata bahari, maritim, budaya, dan ziarah di Kepulauan Riau dengan prinsip kenyamanan, keamanan, dan keberlanjutan.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Reporter               : Dwi Susilo