Presiden Korsel Didesak Segera Mundur, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

0
Presiden Yoon Suk Yeol didesak mundur oleh polisi. (Foto : istimewa)

Seoul,batamtv.com, – Ketua partai yang berkuasa di Korea Selatan meminta Presiden Yoon Suk Yeol untuk “segera menangguhkan tugasnya”, dengan mengatakan bahwa warga negara berpotensi dalam “bahaya besar” jika ia tetap berkuasa.

Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Han Doong-hoon, mengklaim partainya telah menerima ‘bukti kredibel’ bahwa Presiden Yoon telah memerintahkan penangkapan politisi kunci atas “tuduhan anti-negara”.

Pernyataan Han Doong-hoon yang disampaikan dalam rapat darurat partai pada Jumat (6/12/2024), berbeda dari pendiriannya semula bahwa partainya akan memblokir usulan pemakzulan oposisi, yang akan diajukan untuk pemungutan suara pada Sabtu (7/12/2024).

Oposisi memerlukan setidaknya delapan anggota parlemen dari partai berkuasa untuk mendukung usulan pemakzulan agar berhasil.

Han menyatakan kekhawatirannya bahwa “tindakan ekstrem”seperti deklarasi darurat militer yang diumumkan Selasa (3/12) dapat terulang jika Yoon tetap menjabat.

“[Hal ini] akan menempatkan Republik Korea dan rakyatnya pada risiko besar,” katanya.

Sementara itu, polisi Korea Selatan sedang menyelidiki Presiden Yoon Suk Yeol atas dugaan “pemberontakan” terkait pernyataannya mengenai darurat militer, kata seorang perwira polisi senior Korea Selatan pada Kamis (5/12).

Getty ImagesPolisi sedang menyelidiki Presiden Yoon Suk Yeol atas dugaan “pemberontakan” terkait pernyataannya mengenai darurat militer, kata seorang perwira polisi senior Korea Selatan pada Kamis (05/12).

Kepala Markas Besar Investigasi Nasional di Kepolisian Nasional Korsel, Woo Jong-soo, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa “penyelidikan kasus tersebut sedang dilakukan”, menurut kantor berita AFP.

Polisi telah diinstruksikan untuk memberlakukan larangan perjalanan darurat terhadap Kim Yong-hyu, menteri pertahanan yang mengundurkan diri dengan alasan dirinya “bertanggung jawab penuh” atas deklarasi darurat militer.

Kim telah meminta maaf atas perannya dalam dekrit darurat militer yang pertama dalam hampir 50 tahun yang mengejutkan pada Selasa (3/12) malam.

Beberapa laporan media lokal mengatakan bahwa dialah yang mengusulkan gagasan untuk mengumumkan darurat militer kepada Yoon.

ReutersWarga Korea Selatan turun ke jalan di luar gedung parlemen pada Rabu (04/12) malam menuntut pengunduran diri atau pemakzulan Presiden Yoon. Protes massal merupakan peristiwa politik yang sering terjadi dan umum di negara ini.

Presiden Yoon mengumumkan darurat militer dengan alasan “pasukan anti-negara” dan ancaman dari Korea Utara.

Akan tetapi, tindakan yang diduga bermotif politik itu memicu protes massa dan pemungutan suara darurat di parlemen yang membatalkan tindakan Presiden Yoon tersebut hanya dalam hitungan jam.

Yoon akhirnya menerima keputusan parlemen dan mencabut darurat militer.

Sementara itu, anggota parlemen bersiap memberikan suara atas pemakzulannya, seraya menuduh Yoon telah melakukan “aksi pemberontakan”.

Ribuan orang di penjuru Korea Selatan turun ke jalan memprotes tindakan presiden dan menuntut pengunduran dirinya.

Penanggungjawab : Oktarian

Editor                   : Sofyan Atsauri

Sumber                 : detik.com